Website Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Manfaat Daging Kelinci Untuk Kesehatan

Website Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Manfaat Daging Kelinci Untuk Kesehatan

Website Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Salam.., al-hamdulillah kita bisa berjumpa kembali disini, semoga kita selamanya diberi kesehatan Oleh Allah swt. Pada kesempatan ini akan membawakan tema tentang "manfaat daging kelinci untuk kesehatan, Website Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat". ayo pelajari selengkapnya...

Daging Kelinci sebagai Alternatif untuk Perbaikan Gizi Masyarakat

Dipublikasikan Pada : Kamis, 19 Desember 2013, Dibaca : 1494 Kali  

kelinci

I. Pendahuluan

Undang-undang nomor 36 tarikh 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa upaya perbaikan vitamin bertujuan untuk meningkatkan derajat vitamin perseorangan dengan masyarakat celah lain melalui perbaikan cermin konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar vitamin dengan peningkatan akses dengan derajat pelayanan vitamin dengan kesehatan sesuai dengan kemajuan bidang dengan teknologi.

Status vitamin merupakan hasil akhir dari beragam anasir yang bisa saling terkait satu sama lain. Status vitamin secara langsung dipengaruhi oleh dua hal, yakni kecukupan asupan vitamin dalam memenuhi kebutuhan tubuh dengan status infeksi, yang saling berpengaruh sehingga memperbaiki salah satunya tidak bakal memperbaiki keadaan lainnya.

Asupan Makanan tidak terlepas dari ketersediaan alas ayu di babak pasar maupun di babak rumah tangga. Memperhatikan kondisi saat ini daya tahan alas belum dicapai atas sarwa rumah injak-injak walaupun atas babak domestik hasilnya telah lebih baik. Masih banyak rumah injak-injak yang belum mampu mewujudkan ketersediaan alas yang cukup, terutama dalam hal derajat dengan babak gizinya. Dalam hal ini keaneka-ragaman alas jadi salah satu pilar utama dalam daya tahan pangan. Biasanya proporsi pengeluaran rumah injak-injak untuk membeli makanan pokok atas masyarakat berpenghasilan hina lebih besar dibanding dengan babak pendapatan yang tinggi. Sedangkan untuk membeli sumber protein ataupun lauk pauk dengan kebutuhan lainnya pengeluaran rumah injak-injak atas kelompok babak pendapatan hina amat kecil dibanding atas masyarakat yang berpenghasilan tinggi. Daging kelinci merupakan sumber protein alternatif yang bisa dikonsumsi oleh semua lembaran masyarakat dengan harga lebih terjangkau.

II. Manfaat Daging Kelinci

Kelinci merupakan binatang mamalia dari famili Leporidae.Kelinci mempunyai banyak sekali spesies unggul dengan wilayah penyebaran yang amat luas hampir disemua belahan bumi.Secara biologi kelinci mempunyai keistimewaan sebagai dasar argumentasi pertama kenapa memilih beternak kelinci.

Kelinci merupakan peliharaan yang cocok dipelihara di negara berkembang dengan berangkat dimanfaatkan sebagai sumber daging. Dari hasil penelitian dengan perhitungan ekonomis, ternyata kapabilitas kelinci untuk menghasilkan ketuat ialah 20 kali lepit dibanding dengan jawi dalam kurun tempo yang sama. Selain itu, kelinci lagi memiliki potensi:

    1. ukuran tubuh yang kecil, sehingga tidak membutuhkan banyak ruang
    2. tidak membutuhkan biaya yang besar dalam investasi peliharaan dengan kandang
  1. umur dewasa yang singkat (4-5 bulan)
  2. kemampuan berkembang biak yang tinggi
  3. masa penggemukan yang singkat (kurang dari 2 bulan sejak sapih)

(El-Raffa, 2004).

Banyak Kandungan khasiat dengan manfaat ketuat kelinci belah kesehatan tubuh manusia. Daging kelinci mengandung air, lemak tak jenuh, protein, kolestrol dengan natrium. Daging kelinci amat ayu untuk kesehatan. Menurut Dr Yono C Raharjo dari Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor, ketuat kelinci berbeda dengan ketuat peliharaan ruminansia. Daging kelinci berserat halus dengan warna sedikit pucat, sehingga bisa dikelompokkan dalam bangsa ketuat berwarna putih seperti halnya ketuat ayam. Daging putih kadar lemaknya hina dengan glikogen tinggi. Rendahnya bunyi kolesterol dengan soda gosok -- karbonat abu soda melaksanakan ketuat kelinci amat dianjurkan sebagai makanan untuk anak obat aib hati ataupun kolesterol, usia lanjut, dengan mereka yang bermasalah dengan kelebihan berat badan.

Apa sebenarnya bunyi yang ada atas daging Kelinci ?

Kandungan protein ketuat kelinci ayu dikonsumsi ananda dalam era pertumbuhan akibat bunyi protein memaksimalkan pertumbuhan anak

  1. Kandungan protein ketuat kelinci ayu dikonsumsi belah lanjut usia untuk melantan ataupun melindungi kesehatan era menuju tua
  2. Kandungan ketuat kelinci bisa menyembuhkan pasien asma akibat senyawa molekul atas bagian organ hati kelinci bisa meredakan ataupun melenyapkan aib asma dengan cara pengolahan direbus untuk bisa mempertahankan bunyi vitamin dari hati kelinci tersebut
  3. Kandungan bagian otak ketuat kelinci ayu untuk kesuburan wanita
  4. Kandungan bagian otak ketuat kelinci ayu untuk vitalitas pria aktif penguat vitalitas atas jumlah protein yang diserap sehingga menghasilkan energy
  5. Mencegah kanker

Unsur lain yang tak kalah asyik untuk dilirik ialah niasin (8,43 mg/100 gr bahan, setara dengan 42% dari total kebutuhan harian), vitamin B12 (8,3 µg/100 gr bahan), dengan selenium (Se) dengan kadar 38,5 µg/100 gr bahan, suatu jumlah yang bisa menutupi sekitar 55% kebutuhan koran tubuh bakal unsur ini.

Niasin alias vitamin B3, yang sering lagi disebut asam nikotinat, nikotinamid, niasinamid, ataupun pellagra-preventive (PP) factor, merupakan bagian dari ko-enzim NAD+ (nikotinamid adenin dinukleotida) dengan NADP (nikotinamid adenin dinukleotida fosfat) dari enzim dehidrogenase, yang diperlukan sebagai katalis reaksi transfer hidrogen. Defisiensi niasin bakal menimbulkan aib pellagra, yang gejalanya muncul atas kulit, saluran pencernaan dengan sistem saraf pusat (three Ds of pellagra ialah : dermatitis, diare, dengan depresi).

Sementara vitamin B12 ataupun kobalamin, yang memiliki nama lain antipernicious anemia factor, erythrocyte maturation factor, ataupun animal protein factor (APF), selain bisa diandalkan dalam mengawal pertumbuhan diri mudah-mudahan tetap normal, lagi berperan bena dalam pelestarian jala-jala saraf, dengan pembentukan sel-sel darah merah.

Adapun Se merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase, yang berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida jadi ikatan yang tidak bersifat toksik -peroksida bisa berubah jadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam lemak tidak jemu dalam membran sel, hingga merusak membran tersebut, menyebabkan kanker dengan aib degeneratif lainnya- lantaran kepintarannya itu banyak pakar mengatakan, bahan ini mempunyai potensi sebagai pencegah kanker dengan aib degeneratif lain.

Studi selagi sepuluh tarikh yang `dikomandani` the Arizona Cancer Center, atas 1.312 laki-laki dengan perempuan dengan riwayat kanker kulit, mendapatkan, meski belum terbukti kemanjurannya dalam melindungi subjek dari gempuran kanker indra peraba baru, anggota kelumit (trace element) ini ternyata bisa melindungi mereka dari beberapa tipe kanker lainnya. Partisipan yang diberi pelengkap Se 200 µg sehari memiliki 63%, 58%, dengan 46% kemungkinan lebih hina mendapat kanker prostat, kolorektal, serta paru-paru, dibanding mereka yang disuguhi plasebo.

Sementara hasil penelitian yang dilakukan para ahli US Departement of Agriculture, yang melakukan pengetesan atas beberapa wanita di New Zealand (di wilayah yang tanahnya memiliki bunyi Se rendah) dengan pemberian pelengkap Se bervariasi selagi enam bulan, menemukan, mereka yang disodori Se 400 µg sehari, memperlihatkan kemajuan yang signifikan berangkaian dengan mood dengan level energinya dibanding wanita yang tidak diberi ataupun diberi tetapi dengan kadar lebih rendah.

Mengingat, menurut Prof. Dr. Ir. Deddy Muchtadi, M.S., yang membereskan studi S-3 di Universite des Sciences et Techniques du Languedoc, Montpellier, Perancis, proses penuaan menurunkan kadar Se dalam tubuh : kadar Se dalam darah menurun sebesar 7 persen sehabis berumur 60 tahun, dengan sebesar 24% sehabis berumur 75 tahun, mudah-mudahan orang tua bisa terbebas dari pellagra, terurus kesehatan sarafnya, tetap semangat lantaran mood-nya tak suah kendur, dengan khali dari gangguan kanker, merajinkan diri mengonsumsi ketuat kelinci merupakan salah satu solusinya.

  1. Menolong pasien asma

Kondisi lain yang lagi bisa ditolong oleh ketuat kelinci ialah asma, yaitu suatu aib alergi yang bercirikan peradangan steril, disertai bidasan sesak napas akut secara berkala, mudah tersengal-sengal dengan batuk (dengan bunyi khas).

Melalui cara pelepasan mediator vasoaktif kuat, seperti histamin, serotonin, dengan bradikinin, unit mastosit (mastcells) berperan bena dalam kejadian bidasan asma.

Agar situasi tersebut tidak terjadi unit mastosit perlu distabilisasi, salah satunya dengan pemberian antihistaminika, diantaranya ketotifen.

Daging kelinci diduga memiliki unsur tersebut. Penelitian Dian Kesuma dengan kawan-kawan dari Universitas Brawijaya (Unibraw), Malang, sekitar tarikh 2000, berhasil membuktikannya. Berkat keberhasilannya itu mereka dinobatkan sebagai juara dalam lomba karya ilmiah babak domestik bidang IPA (ilmu pengetahuan alam), saat acara tersebut digelar di Solo.

Sebab ketotifen memiliki fiil mudah rusak oleh temperatur tinggi, supaya unsur ini maksimal masuk tubuh, masaklah ketuat kelinci dalam guru hina hingga sedang, tidak berbatas melebihi 150 bagian Celsius.

Mari Kita Lihat Perbandingan Kandungan Gizi Daging Kelinci dengan Ternak Lainnya.

Tabel Kandungan Gizi Daging Kelinci dengan Ternak Lainnya

Jenis Daging

Air (%)

Protein (%)

Lemak (%)

Energi

(MJ/kg)

Kelinci

67,9

20,8

10,2

7,3

Ayam

67,6

20,0

11,0

7,5

Sapi

55,0

16,3

28,0

18,9

Domba

55,8

15,7

27,7

13,1

Babi

42,0

11,9

28,0

13,3

Sumber : Farrell dengan Raharjo (1984)

Meskipin adiluhung protein, tetapi bunyi kolesterol ketuat kelinci justru rendah. Catatan Faiz Manshur, seorang penulis buku tentang kelinci, menunjukkan jumlah sekitar 164 mg/100 gram bahan, jauh di bawah bunyi kolesterol atas binatang lain, seperti ayam, sapi, domba, dengan babi, yang memiliki kisaran jumlah 220 – 250 mg/100 gram bahan. Hal ini bermakna, pengonsumsi ketuat kelinci tak perlu takut jantungnya buntu gara-gara salurannya disumbat kolesterol yang dikandungnya.

Hasil Olahan Daging Kelinci

Daging Kelinci bisa diolah dalam beragam bentuk makanan. Supaya keenakan bisa didapat lebih lengkap, model dengan umur kelinci perlu pula diperhatikan. Dari pengalaman para penikmatnya diketahui, kelinci model flemis giant, Chinchilla, dengan new zealand white, berusia celah 4 – 6 bulan, disebut-sebut yang paling pas dipilih untuk harapan ini. Di samping tekstur dagingnya yang empuk dengan seratnya yang halus, rasanya pun agak manis, khas ketuat kelinci. Daging Kelinci bisa diolah jadi sate dengan gulai. (Disarikan dari beragam sumber).

Begitulah penjelasan mengenai "Website Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat". semoga artikel ini menambah wawasan bagi Anda semua. salam

Sumber artikel http://kesmas.kemkes.go.id/portal/konten/~rilis-berita/121910-daging-kelinci-sebagai-alternatif-untuk-perbaikan-gizi-masyarakat

Share this:

Disqus Comments